Langsung ke konten utama

Aku Punya Miom dan Aku Bisa Hamil!

Hai guys..gimana kabar kalian? Semoga sehat terus ya!๐Ÿ˜Š
Mau ngelanjutin cerita pengalamanku yang kemarin nih. Yang belum baca, baca dulu ya postingan blogku sebelum ini.

Lanjuut....

Jadi setelah aku pengobatan hormonal (visanne & tapros) tak kunjung mereda sakitnya, dokter langsung memutuskan untuk laparoskopi. Ukuran terakhir miomku saat itu sekitar 3cm, sudah berkurang dari yang dulu. Tapi sakitnya masih waw banget, masih sama seperti yang sebelumnya.

Aku dijadwalkan laparoskopi bulan Maret 2020. Empat bulan setelah dari jadwal periksa. Jadi aku diputuskan oleh dokter untuk laparoskopi waktu bulan November 2019.

Awalnya aku oke aja ya, menata mental untuk operasi besok Maret. Lama-lama makin deket bulan Maret kok aku jadi ketakutan. Takutnya bukan pembedahannya ya. Tapi takut setelah operasi susah buat hamil, soalnya udah ada sayatan kan. Terus lebih seremnya kalo ternyata harus diangkat rahimnya gimana coba. Mana belom pernah punya anak๐Ÿ˜ญ sedih banget.

Jadi ceritanya Oktober 2019 kemarin aku nikah. Seminggu habis nikah aku sama suami pisahan dulu karna aku masih ngurus kuliah di Solo sedangkan dia harus kerja di Kudus. Kita baru bisa hidup bareng di bulan Januari.

Takut campur pasrah aku mencoba buat hamil tuh waktu hidup bareng. Tapi ya pasrah aja, kalau dikasih alhamdulillah, kalau belum ya aku juga harus bersiap untuk laparoskopi.

Banyak berita kalau perempuan yang punya miom agak susah punya anak. Ya aku berfikirnya mungkin ga bisa hamil cepet ya, mungkin jeda 1 tahun.

Sampai aku akhirnya mens di tanggal 14 Januari 2020. Lalu di buluan Februari seperti biasa aku selalu kesakitan dulu sebelum mens. Tapi kok kali ini durasi sakitnya panjang banget, sampai 2 minggu lebih. Daaan...akhirnya aku keluar darah. Yaah gagal dong program hamilku, wkwk๐Ÿ˜†. Tapi kok sehari keluar darah, sehari engga, besok keluar darah lagi besoknya engga. Aku kira darah mens dong.. Dalem hatiku, ini jadi mens ga sih.

Gatau kenapa tiba2 aku pengen tespek paginya. Daaan...garis 2๐Ÿ˜ฒ. Masih ga percaya, coba tespek lagi. Garis 2 lagi๐Ÿ™„. Bingung, ni otak belum berfikir kalo aku positif hamil. Mau kasih kejutan suami waktu dinner kok terbesit jangan-jangan sakitku tambah parah nih, bukan hamil. Soalnya ada kan kasus di tespek positif ternyata mengindikasikan penyakit, bukan hamil. Pagi itu akhirnya cerita juga sama suami. Suami udah kegirangan banget, akunya masih bingung.

Langsung malamnya setelah suami pulang kerja, aku minta untuk periksa USG. Dari periksa USG itu sudah kelihatan kantong kehamilannya. Dan dokter menyatakan bahwa aku sudah hamil 6 minggu. Alhamdulillaaah... akhirnya aku hamil.

Soal darah yang keluar kemarin itu, ya aku pendarahan. Karena miom yang mengganggu untuk penempelan sel telur di rahim. Besoknya aku ke rumah sakit yang menangani laparaskopi untuk konfirmasi bahwa aku tengah hamil. Dan dokter memutuskan untuk membatalkan operasinya.

Gak nyangka, ternyata aku yang memiliki miom masih bisa gampang untuk hamil. Tentunya semua ini atas kehendak Allah juga. Dan jangan lupa terus berdoa. 

Untuk teman-teman disini yang mempunyai miom dan berharap untuk bisa segera hamil,  semoga dapat segera dikasih momongan ya๐Ÿ˜Š aamiin...
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalamanku tentang Adenomyosis dan Suntik Tapros

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3432542509829492"      crossorigin="anonymous"></script>   Lanjutan: Pengalamanku tentang Kista Endometriosis...   10 April 2018 Saat itu aku masih merasakan nyeri sakit di perutku, karena pengobatan dari RSI sudah selesai dan tidak ada penanganan lanjut, maka aku dibawa oleh mama aku ke rumah sakit RSUP Sardjito di Jogja. Aku pergi ke rumah sakit saat aku sakit di hari ke 5. Di sana, poli Obsgyn atau kandungan ternyata ada beberapa jurusan. Aku masuk di ruangan Endokrinologi atau ilmu yang mempelajari hormon di kandungan. Tiba giliran aku untuk masuk ruang periksa. Di ruangan itu aku diwawancarai tentang penyakitku. ditanyain detail sekali, dari saya mens umur berapa, mulai sakit kapan, dan sebagainya. Kemudian dokter menanyaiku “sudah ada rencana untuk menikah?” jika sudah maupun belum, keduanya mendapatkan perlakuan pengobatan yang berbeda. Mungki

Visanne untuk Endometriosis

Halo semua! Yap, disini aku akan memberi sedikit informasi tentang obat hormonal yang bernama Visanne. Aku akan memberikan informasi dari segi pengalamanku mengonsumsi obat ini. Jadi aku ngga akan membeberkan kandungan obatnya, karena aku bukan apoteker :p Oke langsung aja! Visanne adalah obat hormonal yang fungsinya hampir mirip seperti pil KB. Tapi ini beda sama pil KB! Dari segi harga pil KB mempunyai harga yang lebih murah daripada obat ini. Visanne akan menghambat hormon esterogen yang salah satu fungsinya mengatur menstruasi. Dia akan menghambat periode menstruasi. Dengan harapan agar tidak banyak darah yang akan menggumpal di kandungan yang akan membuat rasa sakit saat periode menstruasi. Itu mengapa obat ini biasanya diberikan kepada penderita endometriosis. Efek dari obat ini yang dirasakan olehku yaitu hanya darah mens yang keluar sedikit dan memiliki masa mens yang lama. Dengan normalnya mens 6 hari selesai, ini bisa sampai 12 hari hingga leb

Pengalamanku tentang Kista Endometriosis

Hai nama aku Utha, disini aku akan berbagi pengalamanku tentang kista. Di pemeriksaan awal, kista yang aku derita adalah kista endometriosis. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dari keturunan genetika hingga stress . *Kista Endometriosis yaitu sebuah jaringan baru berisi darah yang terbentuk karena ketidak tuntasan darah keluar saat menstruasi. Letaknya di luar rahim. (Sumber: dr. Obsgyn RSI Klaten)  Awal mula aku ga tau pasti kapan aku terkena kista, karena aku tidak langsung merasakan sakit. Entah kapan, yang jelas setelah aku bekerja. Seiring berjalannya waktu aku merasakan hal aneh diperutku. Rasanya seperti diare tapi susah untuk BAB (Buang Air Besar). Sekalinya BAB pasti yang keluar cair. Aku berfikir, oh mungkin karena aku habis makan makanan pedas. Kejadian seperti itu berlangsung mungkin hingga satu minggu lamanya. Berbulan-bulan aku merasakan ga nyaman di perutku, perutku bagian bawah terasa nyeri. Sampai aku menyadari aku selalu merasakan sakit ini tiap bulan dan ti