Langsung ke konten utama

Dokter Menyarankan untuk Segera Menikah? Pengalamanku tentang Mioma Multiple


Helloow semuaa.. 

Disini aku akan berbagi pengalamanku tentang tumor yang ada di kandunganku yaitu miom. Sebenernya sih dari awal hingga akhir ini, setiap periksa dengan dokter yang berbeda-beda, diagnosanya berbeda-beda pula. Jadi bingung.

Awalnya aku didiagnosa kista endometriosis, lalu adenomyosis, terakhir ini mioma multiple. Cerita panjang saat didiagnosa kista endometriosis dan adenomyosis udah aku tulis di blog aku sebelumnya ya. Kalian bisa baca disitu.

Singkat cerita nih, udah 6 bulan sampai 9 bulan aku rawat jalan di RS kelas C dan B di dekat rumah aku. Karna tidak ada kesembuhan dan kepuasan dari aku, periksalah aku di RS kelas A. Disini aku periksa di RS Sardjito Yogyakarta. Sudah menjalani suntik tapros dan obat hormon lainnya selama 10 bulan, dan ternyata masih belum ada hasil yang signifikan. Perut aku masih sakit saat sebelum mens seperti saat aku belum menjalani pengobatan.

Lalu mama aku inisiatif nih untuk cari pengobatan yang lebih tinggi lagi dan dokter yang lebih spesialis lagi. Aku periksa di Klinik Ibu dan Anak yang menangani tentang fertilitas. Klinik ini berada di dalam RS Sardjito. Disini lebih elit sih, biaya pengobatan lebih mahal dan tidak bisa ditanggung oleh BPJS. Tapi aku diperiksa oleh dokter yang terkenal yang sudah menangani bayi tabung dan tentang fertilitas-fertilitas lainnya.

Pertama kali aku periksa, aku di USG dan didiagnosa Mioma Multiple. Ini berbeda saat aku periksa di poli endogenitas RS Sardjito yang diagnosanya adalah Adenomyosis. Dokterku yang terakhir ini langsung menyatakan untuk operasi laparoskopi. Karena aku sudah tidak mempan dengan obat-obatan. Baiknya sih operasi ini dilakukan setelah menikah. Tetapi pada saat itu aku belum menemukan jodohku...hehe. Yaa mau ga mau dokter menyatakan untuk operasi.

Disaat itulah aku bingung, bimbang, takut. Aku belum siap. Daann akhirnya datanglah jodoh aku, hehe... Akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Dan alhamdulillah kami menikah di tanggal 12 Oktober 2019 gaeess...seneng aku xD.

Ups, tapi sebelum menikah aku konsultasi dulu dengan dokterku ini. Beliau bilang akan memberikan suntik tapros untuk mencegah aku agar ga kesakitan saat hari H menikah. Kan lucu ya lagi dipajang di pelaminan masa mules-mules. Karna suntik tapros mahal, aku mengalihkan pengobatanku di RS Sardjito agar bisa ditanggung BPJS.

Setelah satu bulan (4 minggu) dan setelah aku menikah, aku kembali lagi untuk suntik tapros yang kedua. Dan setelah 4 minggu suntikan yang kedua ini, rencana aku dan suamiku akan konsultasi dokter untuk tindakan yang selanjutnya.

Oya, kenapa wanita yang memiliki penyakit di kandungan disarankan untuk segera menikah? Karena kalau masih gadis, setelah operasi akan mengkonsumsi obat-obatan terus atau ketergantungan obat. Obat ini kalau dikonsumsi jangka panjang ga baik buat kesehatan juga. Kalau sudah menikah, setelah operasi akan diarahkan untuk segera program hamil. Jadi ga akan ketergantungan obat-obatan. Begitu jawaban dari dokterku ini.

Ditunggu cerita aku selanjutnya yaa... bye...makasih sudah membacaa. Kalian bisa komen dibawah untuk pertanyaan-pertanyaan tentang pengalamanku ini. 

Hope you always happy and healthy ya guys!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalamanku tentang Adenomyosis dan Suntik Tapros

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3432542509829492"      crossorigin="anonymous"></script>   Lanjutan: Pengalamanku tentang Kista Endometriosis...   10 April 2018 Saat itu aku masih merasakan nyeri sakit di perutku, karena pengobatan dari RSI sudah selesai dan tidak ada penanganan lanjut, maka aku dibawa oleh mama aku ke rumah sakit RSUP Sardjito di Jogja. Aku pergi ke rumah sakit saat aku sakit di hari ke 5. Di sana, poli Obsgyn atau kandungan ternyata ada beberapa jurusan. Aku masuk di ruangan Endokrinologi atau ilmu yang mempelajari hormon di kandungan. Tiba giliran aku untuk masuk ruang periksa. Di ruangan itu aku diwawancarai tentang penyakitku. ditanyain detail sekali, dari saya mens umur berapa, mulai sakit kapan, dan sebagainya. Kemudian dokter menanyaiku “sudah ada rencana untuk menikah?” jika sudah maupun belum, keduanya mendapatkan perlakuan pengobatan yang berbeda. Mungki

Visanne untuk Endometriosis

Halo semua! Yap, disini aku akan memberi sedikit informasi tentang obat hormonal yang bernama Visanne. Aku akan memberikan informasi dari segi pengalamanku mengonsumsi obat ini. Jadi aku ngga akan membeberkan kandungan obatnya, karena aku bukan apoteker :p Oke langsung aja! Visanne adalah obat hormonal yang fungsinya hampir mirip seperti pil KB. Tapi ini beda sama pil KB! Dari segi harga pil KB mempunyai harga yang lebih murah daripada obat ini. Visanne akan menghambat hormon esterogen yang salah satu fungsinya mengatur menstruasi. Dia akan menghambat periode menstruasi. Dengan harapan agar tidak banyak darah yang akan menggumpal di kandungan yang akan membuat rasa sakit saat periode menstruasi. Itu mengapa obat ini biasanya diberikan kepada penderita endometriosis. Efek dari obat ini yang dirasakan olehku yaitu hanya darah mens yang keluar sedikit dan memiliki masa mens yang lama. Dengan normalnya mens 6 hari selesai, ini bisa sampai 12 hari hingga leb

Pengalamanku tentang Kista Endometriosis

Hai nama aku Utha, disini aku akan berbagi pengalamanku tentang kista. Di pemeriksaan awal, kista yang aku derita adalah kista endometriosis. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dari keturunan genetika hingga stress . *Kista Endometriosis yaitu sebuah jaringan baru berisi darah yang terbentuk karena ketidak tuntasan darah keluar saat menstruasi. Letaknya di luar rahim. (Sumber: dr. Obsgyn RSI Klaten)  Awal mula aku ga tau pasti kapan aku terkena kista, karena aku tidak langsung merasakan sakit. Entah kapan, yang jelas setelah aku bekerja. Seiring berjalannya waktu aku merasakan hal aneh diperutku. Rasanya seperti diare tapi susah untuk BAB (Buang Air Besar). Sekalinya BAB pasti yang keluar cair. Aku berfikir, oh mungkin karena aku habis makan makanan pedas. Kejadian seperti itu berlangsung mungkin hingga satu minggu lamanya. Berbulan-bulan aku merasakan ga nyaman di perutku, perutku bagian bawah terasa nyeri. Sampai aku menyadari aku selalu merasakan sakit ini tiap bulan dan ti